Cinta PertamaKU!!!
10:13 Kenangan Itu Kembali Datang
Pagi menjelang siang kali ini Hujan
tidak turun lagi. Sepertinya alam mengerti suasana hati ini, cerah dan terlihat
sumringah. Surya pun terbit dengan percaya dirinya membawa cahaya menerangi
cakrawala yang dinantikan seluruh makhluk dunia. Suara seretan sendal di luar
terdengar beriringan bercampur dengan celotehan dan larian kecil anak-anak yang
ikut ibunya ke pasar. Berat langkah untuk pergi ke pasar beli sayur mayur
beserta lauk pauk untuk masakan weekend kali ini. Kebiasaan anak perantauan
masak bersam-sama sekali seminggu.hari selebihnya makan masing-masing.
Masih
teringat dengan mimpi indah tadi malam. Mimpi yang telah bertahun-tahun
diharapkan terjadi. Pertama kali berjumpa dengan dirinya disaat umurku sebelas
tahun. Masih duduk di kelas lima sekolah dasar desa sukajadi perbaungan. Desa pedalaman
kota medan yang dekat pantai cermin dan berbagai nama pantai lainnya. Pantai yang
biasa aku kunjungi dengan teman-teman kecilku. Bermain dengan ombak-ombak
kecil, mencari kerang-kerang mungil yang biasa orang menyebutnya remis. Cara mencarinya
dengan cara menggali pasir. Kalau terlihat kerang mungilnya langsung dipisahkan
dari pasir. Seperti mencari emas saja.
Mencari
makan masing-masing karena pada sibuk dengan kegiatan perkuliahan dan
pekerjaan. Tak jarang dalam sehari hari berjumpa ketika larut malam, itupun
sudah pada lelah dan merebahkan badan untuk mengisi energi untuk esok hari. Makanya
weekend kami sempatkan untuk masak bareng sambil menghilangkan kepenatan
setelah satu minggu lelah dengan tanggung jawab yang tak tahu kapan usainya. Sekalian
menambah keakraban dan tak jarang kami bercerita keunikan peristiwa yang
dialami selama enam hari yang telah terlewati. Dan tak tahu kenapa setiap
weekend pasti ada saja peristiwa unik yang baru. Ada yang dimarahi sama atasanlah.
Ditembak sama cewe satu kerjaanlah. Kalau aku sering cerita tentang masalah
perkuliahanku.
Saat
umurku sebelas tahun, perempuan itu sudah tiga belas tahun. Kaka kelas aku di
sekolah dasar. Aku kelas lima dan dia kelas enam. Namanya Khairunnisa. Kalau gak
salah namanya itu doang. Aku lupa sih. Dialah perempuan pertama yang
mengalihkan duniaku. Ya, mengalihkan dunia anak-anak ke dunia remaja yang penuh
dengan cinta. Perempuan itu cantik, ramah, baik, dan murah senyum lagi. Kalau melihatnya
hati aku sering deg-degan gitu. Bahkan mulut pun mau menyapa jadi terbungkam
seketika. Semua berawal ketika ia lewat depan kelas ku, kelas lima b tepatnya. Tak
tahu kenapa waktu itu aku pengen melihat keluar kelas. Dan ia pun lewat
dihadapanku. Aku dan dia pun saling berpandangan. Saat itu juga ada rasa yang
tak pernah ku rasakan sebelumnya.
Aku
anggota paling muda di kontrakan. Satu-satunya penghuni yang masih sembilan
belas tahun sebelas hari dan masih duduk di bangku semester dua universitas negeri jakarta. Kontrakan ini
beranggotakan tujuh orang. Satu orang yang sudah resmi jadi guru pendidikan
kewarganegaraan disalah satu sekolah menengah kejuruan di kota ini. dua orang
baru saja menjalani wisuda. Dua orang lagi menyusun skripsi. Satu orang dalam
proses ppl. Satu orang semester 4 dan kemudian aku. Aku yang paling muda.
Weekend
kali ini kami masak sayur asem plus sambel belacan yang belacannya dihadirkan
dari indramayu langsung. Katanya belacan asli dan terasa banget kenikmatannya. Salah
dua dari kami ada yang dari indramayu. Kami dari berbagai daerah luar jakarta. Tugasku menggiling cabai,
bawang, tomat dan belacan, untuk membuat sambel belacannya. Yang lainnya pada
sibuk dengan kerjaannya. Ada yang menyiapkan sayuran. Aku gak tau sayuran apa
saja yang tadi mereka beli. Aku paling gak mengerti nama-nama sayuran.
Setelah
semuanya sudah selesai. Kami pun menyiapkan hidangan untuk dihidangkan di depan
televisi dan siap-siap untuk disantap bareng. Biasalah, sebelum melahap
makanan, berdo’a bersama tidak pernah kami tinggalkan. Kebetulan semua muslim. Setelah
do’a selesai, seperti biasa celotehan dari bang jek, ketua kontrakan, katanya,
hidup ini harus membangkang, tapi untuk urusan sama Allah baru tidak boleh
membangkang. Awalnya aku tidak tahu maksud dia. Namun aku pikir-pikir benar
juga apa yang dia bilang. Kami pun menyantap makanan.
Semenjak
aku hidup. Rasa seperti ini baru aku rasakan. Aku tidak tahu, kenapa bisa
muncul rasa seperti ini. Makan pun tak enak, tidur tak nyenyak. Bayangan wajahnya
selalu menyelimuti pandanganku. Disaat aku mau tidur dan memejamkan mata,
senyuman dan lambaian rambutnya yang terlihat. Aku pun jadi senyum-senyum
sendiri. Akhirnya aku jadi insomnia. Tidur larut malam. Belajar pun tidak
nyaman. Hati semakin hari semakin deg-degan.
Telah
seminggu lamanya aku lewati dengan perasaan yang berkecamuk tak menentu. Aku tidak
tahu harus bagaimana atau aku harus bagaimana. Jalan satu-satunya aku curhat
dengan temanku. Aku menceritakan semua yang aku rasakan. Ia pun memberikan
solusinya. Agar aku mendekatinya dan mengatakan perasaanku padanya. Katanya ia
mau mencarikan nomor handphone perempuan itu. Tapi sayang, aku belum punya
handphone. Langkah terakhir yang teman aku tawarkan, aku disuruh buat surat cinta untuk diberikan ke perempuan
itu. Itulah surat cinta pertamaku. Yang aku pun tidak tahu bagaimana harus
memulainya. Jadi galau deh akunya.
Kami
pun menyantap makanan. Benar banget, rasa sambal belacannya terasa
kenikmatannya. Apalagi sebelumnya dipanggang dulu. Huh,,, pedassss. Tapi,
rasanya sayurnya yang tidak sesuai harapan. Sayur asem yang seharusnya asem eh
malah kemanisan. Kebanyakn gulanya sih. Dan kami tidak ada yang teringat untuk
mencicipi sedikit sebelum masakan diangkat. Tapi tak apalah, yang penting
kebersamaannya.
Kebersamaan
pun terlihat dari temanku yang satu ini. Dia membantu ku untuk membuat surat cinta pertama.
Surat cinta,,,,,
Assalamu
‘alaikum wr.wb
Hai
nisa. Nama aku fajar. Aku salah satu penggemar terselubungmu. Aku gak tau mau
menulis apa di surat ini. Aku hanya ingin menyampaikan perasaan hati ini
padamu. Perasaan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Bahkan, perasaan ini
tidak pernah muncul disaat-saat bahagiaku dengan orang tua dan keluargaku. Perasaan
ini beda.
Pertama
kali aku melihatmu, dada ini langsung deg-degan gak karuan. Selama seminggu perasaan
ini aku rasakan. Gara-gara senyuman dan lambaian rambutmu yang panjang
menyelimuti pandangan ini. Tidur tak nyenyak, makan pun tak enak. Ternyata, aku
baru tahu bahwa perasaan ini adalah naluri seorang laki-laki yang dalam proses
peremajaan diri. Aku jatuh cinta padamu.
Rembulan
malam menarik pandangan setiap insan karena cahanya yang indah dan menawan. Kamu
menarik pandanganku dan mengalihkan duniaku karena kelembutan dan senyum indah
diwajahmu. Mau kah kamu jadi pacarku?
Aku tunggu balasanmu,,,
Fajar
Diam-diam suka
kamu
Itulah
surat cinta yang aku tulis pertama kali dalam hidupku. Aku tidak berani
memberikannya langsung. Temanku yang membantu memberikan. Setelah tulisan itu
dilayangkan, hati ini terasa lebih tenang. Walaupun tidak setenang sebelum
perasaan jatuh cinta itu hadir dalam hidupku.
Aku
bangga mereka hadir dalam hidupku. aku tak tahu akan jadi seperti apa jika aku
tidak dipertemukan oleh tuhan dengan mereka. Bagiku mereka adalah bagian dari
hidupku yang tak akan pernah aku lupakan.
Semenjak
itu, aku jadi sering bermain di dekat kelasnya. Sambil memandangi wajahnya
secara diam-diam. Tapi sayang banget, pandangan yang awalnya berhiaskan
kebahagiaan menjadi pemandangan tidak sedap, karena ada teman satu kelasnya
yang dekat-dekat dengan dia. Namanya mashyur. Aku pun langsung pergi deh. Daripada
aku kecewa.
Seminggu
berlalu tidak ada balasan. Aku mulai gelisah. Keesokan harinya, temanku datang
ke rumah dan membawa kabar bahagia. Dia membawa sebuah amplop putih yang
berhiaskan merah biru di pinggir-pinggirnya, udah kaya bendera belanda saja. Ternyata
itu surat dari Khairunnisa. Wanita yang aku idam-idamkan. Aku langsung merebut
surat itu dan langsung aku buka dibelakang rumah, karena kalau di depan rumah
nanti ketahuan ibu dan ayah aku bisa berbahaya. Bisa kena bogem akunya. Lagian,
dibelakang rumah lebih nyaman dan asri, anginpun bertiup kencangnya
menarik-narik daun-daun pohon pinang, bambu, dan rumbia agar menari
bersama-sama hingga menciptkan suara-suara menentramkan jiwa.
Surat Balasan,
Hai juga Fajar.
Awalnya aku gak tahu
kamu yang mana. Namun diam-diam aku mencari tahu. Kamu anak kelas lima kan. Sebenarnya
sih aku juga suka dan cinta sama fajar. Tapi aku gak berani bilang langsung
sama fajar. Perasaan ini aku pendam sendirian dan tidak ada yang tahu. Makasih ya
udah suka dan cinta sama aku. Tapi maaf fajar, aku udah punya Pacar, namanya
Mashyur, ketua kelas di kelas aku. Makasih ya udah suka dan cinta sama aku. Tapi
kamu datang pada waktu yang tidak tepat.
Maafkan aku,,,
Khairunnisa
Yang kamu cintai
diam-diam
Bersambung,,,