twitter


Siapa sih yang ngga pernah mengalami 'bete'nya macet? Apalagi buat sobat surya yang berdomisili di Jakarta, hampir tiap sudut jalan kita menemukan mobil berjejer.

Berhubung lagi macet nih sob, saya mau ngasih tips yang bisa kamu lakukan ketika lampu merah melumpuhkan kendaraan kita.

  • Update status
Sebelumnya ada himbauan sob, untuk sobat surya yang menaiki kendaraan umum, harap berhati-hati. Karna dengan sobat mengeluarkan barang berharga, bisa ada mata yang nyantel dan ngga cuma itu, bisa-bisa hp sobat pinda tangan.

Nah sob, ngetwit atau perbarui status bisa juga menjadi hal yang berguna buat orang lain. Mungkin saja mereka baru keluar kantor atau rumah dan hendak melewati jalur yang sedang sob bicarakan, eh pas liat status sob, mereka mengurungkan niat dan mencari alternatif lain deh.

  • Mata jelalatan
Hihi, aneh ya judulnya. Tapi jangan buruk sangka dulu, sob. Dengan mengedarkan pandangan, sobat bisa menemukan banyak hal-hal baru. Misalnya yang saya alami hari ini.

Saya melihat tiga orang wanita senja saling bergandeng tangan ketika menyebrang jalan. Mereka terlihat was-was karna jalanan sangat ramai. Dan salah satu diantaranya berhasil menenangkan dua lainnya dengan membentang tangan guna menghentikan laju kendaraan.

Apa menariknya? Ya tiba-tiba saya teringat pada sahabat2 saya, akankah kami bersama sampai usia lanjut seperti mereka?

  • SKSD dengan tetangga 'sekejap'
Lagi-lagi ini untuk kamu yang naik kendaraan umum. Sksd alias sok kenal sok deket itu ampuh sob buat menghilangkan kegalauan. Kalau teman sebangku sobat di bis tidak menunjukan tanda-tanda akan menyapa, cobalah membuka pembicaraan. Seperti menanyakan, jam, tujuan, sudah dimana, bla bla bla.

Et, asal jangan membicarakan yang berat-berat sob. Nanti saking asiknya sob malah membuka topik tentang gejolak ekonomi di Indonesia lagi. 
Lihat juga ekspresi tetangga, apakah dia nyaman atau justru terganggu.


Sebenernya banyak sob yang bisa dilakukan dalam kemacetan. Selama itu positif dan tidak merugikan diri sendiri apalagi orang lain, lakukan aja sob. Daripada tiba-tiba menjadi lumutkan? Hehe

#trafic jam-nya udahan nih, sob. Mau siap-siap turun angkot dulu ya. Sampai jumpa!!!


Hai Sobat Surya,
jangan takut gitu dong bacanya, mentang-mentang dikasih judul pakai bahasanya Ratu Elisabeth, kalian udah males aja baca. tenang, baru judul aja kok (karna writernya juga memiliki keterbatasan, hihi)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya mau share  sedikit tentang motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. secara garis besar, dapat digambarkan dalam 3 karakter, yaitu:

#Pain

seperti yang kita tahu, sob, seekor kuda tidak akan berjalan kalau tidak kita pecut. begitu juga dengan tipe ini. biasanya kita sedang dihadapkan pada pilihan yang mau-tidak-mau-kudu dilakukan. baik itu kita sukai ataupun sebaliknya. apabila tidak, Sobat Surya tidak lakukan, Sobat akan mendapat punnishment yang sangat tidak menyenangkan.
*Diary:
semalam habis begadang, baru bisa tidur ba'da dzuhur, eh belum sempat kelopak mata menutup, sudah didorong-dorong untuk jemput keponakan yang terjebak hujan sepulang sekolah.
mencoba mengelak, nyokap langsung mendelik dan mengeluarkan kata-kata pamungkasnya, "uang jajan bulanannya mau dipotong berapa ribu???"
(halaaah *.* jajan full aja masih merasa kurang!)

#Pleasure
karakter ini akan muncul waktu kita diminta melakukan sesuatu dengan iming-imingan  yang menyenangkan untuk kita. sama halnya dengan keledai yang harus dipancing dengan wortel agar mau berjalan sesuai keinginan kita.
*Diary:
membantu abang mencuci motornya karna sudah dijanjikan akan di traktir es krim. (haduh, yang begini susah banget tertolak). jadilah hujan-hujanan bareng busa dan sabun. malamnya malah jadi flu.



#Awerness
hidup itu harus dalam koridor kesadaran, Sob. kenapa?
Karena kita akan maksimal mencapai hasil yang kita inginkan apabila kita menyukai apa yang dilakukan  atas keinginan kita sendiri. sehingga ngga perlu jadi kuda, atau keledai alias tanpa paksaan dan imbalan tertentu.
contohnya  beribadah. kita beribadah karna kita sadar, kita memiliki Tuha, mengimani-Nya dan kita mencintai-Nya.

dari ketiga tipe atau karakter diatas, nggak ada yang salah sih Sob disatu waktu menjadi salah satu diantaranya.
tapi, pasti Sob nggak mau dong menyia-nyiakan hidup ini hanya untuk melakukan apa yang tidak ingin Sob lakukan?

lantas bagaimana dengan yang sudah terjebak pada situasi tidak menyenangkan?

open your eyes, Sob. sekalian juga buka hati. cobalah untuk mencintainya, dengan begitu, Sob akan menemukan kenyamanan :)

/(kalau masih nggak nyaman juga, beli spring bed aja Sob, hihi).

Now, let's say,

"I Love What I Do, I Do What I Love"


Bangun CintaKata pujangga cinta itu luka yang tertunda
Walau awalnya selalu indah
Bila bukan jodohnya siap-siap tuk terluka
Kata pujangga bangun cinta itu tak semudah
Tak secepat hati jatuh cinta
Namun bila jodohnya kita pasti bahagia
Lebih baik bangun cinta daripada jatuh cinta
Jatuh itu sakit, bangun itu semangat
Lebih baik bangun cinta daripada jatuh cinta
Meski tak mudah namun cinta jadi punya tujuan
Sampai kapan bermain cinta (bermain cinta)
Ku ingin bahagia tetap selamanya untukku…

aih aih,  lagi kenapa nih tiba-tiba ngomongin cinta?
bait pertama : jaman  muda dulu (sok banget padahal sekarang usianya aja masih belasan), saya sering tuh simpatik sama orang lain. dikit-dikit suka, tapi untungnya sukanya dikit dikit sih.
jleb juga nih lagu dari pembukaannya aja udah ngena. jadi mau share penafsiran ala 'sahabat surya'.

iya juga sih, Sob, siap jatuh cinta, siap patah hati juga. sudah satu paket yang tidak bisa dibeli eceran. ngenesnya, orang yang sudah membuat kita mabuk cinta ternyata bukan jodoh kita. T.T huhu, nangis bombay deh. apalagi kita yang sudah menjalin hubungan dalam rentan waktu yang tak pendek, tiba-tiba berpisah gitu aja. itu rasanya seperti menabur garam di lautan. sayaaaaang banget kan butiran-butiran cinta yang sudah kita berikan ke orang itu?

so, apa bedanya dengan membangun cinta?
bangun cinta versi 'sahabat surya' yaitu ketika kita menikah, dengan proses tanpa saling jatuh cinta sebelumnya. sejenis ta’aruf, khitbah, akad, walimah (taraaaa). meski tak mudah, namun cinta jadi punya tujuan. apa tujuannya? ya ridha sang Illahi dong!!

praktiskan? nggak pake nangis bombay dulu. buang aja deh rasa takut nanti pendamping kita tak sesuai dengan harapan, ingatkan janji Tuhan kita, laki-laki yang baik itu hanya untuk perempuan yang baik pula. so, nggak usah menyibukan diri untuk mencari, but jadilah pribadi yang baik, tentu yang terbaik akan menyertai kita :)

lets budayakan Bangun Cinta (baca: buruan nikah!)

By: LF


          Di era serba teknologi ini Sob, pekerjaan apa sih yang ngga bisa dilakuin cewek? Hampir semua profesi yang identik cowok, sekarang sudah lumrah dikerjakan oleh kita para kaum hawa. Mulai dari supir kendaraan umum, sampai yang taraf berat seperti tukang tambal banpun disikat.

Apa dengan begitu cewek sudah setara dengan kaum adam? Eit, jangan cepat ambil kesimpulan dulu. Berikut adalah hal-hal kecil yang luput dari virus emansipasi:

1.    Kata-kata ‘Ladies First’
Hayo, seberapa sering ladies mengandalkan kata-kata ini dalam berbagai situasi yang ladies anggap urgent? Misalnya pas antri tiket nonton konser band favorit yang udah ladies tunggu-tunggu dan limited edision lagi. Wah, kalo keadaan begini, biasanya ladies menanggalkan dulu tuh yang namanya kesetaraan gender dengan memasang muka imut biar bisa dapat antrean paling depan. hihi... demi mendapatkan tiket idaman.

2.    Antar-Jemput
Bisa dihitung cewek yang mau antar-jemput kakak atau adik laki-laki dan sahabat laki-lakinya. Dalihnya sih, “itukan tugas cowok”. Nah loh? Padahal ngga ada salahnya kita gantian antar-jemput mereka. Selama itu adalah hal positif ya. Jangan pas mereka mau tawuran kita temenin juga, bahaya.


 3.    Bukain Pintu Mobil
What? Yup, hal kecil ini bisa jadi hitungan emansipasi juga. Sering terdengar komentar miris dari cowok, “katanya mau diperlakukan sama. Masa pintu mobil aja dibukain?”. Memang sudah sifat asli para cewek untuk meminta perhatian lebih dari lawan jenis. Dan tanpa sadarkan, bahwa ladies sendiri yang membedakan diri dengan mereka.

Tidak dapat dipungkiri, baik cewek maupun cowok semua sama dimata Tuhan. Namun, bukan berarti sebagai cewek bisa mengisi peran cowok seutuhnya. Begitu juga sebaliknya. Jadi, nggak ada gunanya tuh saling meremehkan satu sama lain. Karna kita diciptakan untuk saling melengkapi. Setuju?!!!!

by: LF


"Gimana mau kuliah, lo nggak ngerasain sih jadi anak sulung dengan dua adik yang masih kecil. Belum lagi bokap bermasalah dengan jantungnya dan tidak lagi bekerja. Nyokap gue cuma penjaga apotik. Emangnya menurut lo, gue punya pilihan setelah lulus?"

Hai Sobat, maaf nih openingnya udah marah-marah.

Kalimat diatas itu milik sahabat saya. Ketika itu kami sedang ngobrol santai di tangga dekat kelas. Doi memang pribadi yang terbuka dan selalu berbicara apa adanya. Itu yang membuat saya nyaman berteman dengannya. Selain itu, doi juga masih single, cantik, dan baik (hayo udah siap-siap minta akun facebook atau twitternya ya? Hihihi)

Ya, berhubung ini bukan lapak biro jodoh, saya kembalikan topik pada judul dimuka. Pasti sudah hafal dengan kalimat ini 'Hidup Itu Pilihan'.

Pilihan mau melanjutkan bernafas atau berhenti dan ... eh jangan bunuh diri dulu. Minimal sampai selesai baca lapak ini.

Entah kenapa ya, saya sering gregetan (-ala sherina) setiap dengar pertanyaan "emang ada pilihan lain?", seperti apa yang sahabat saya ucapkan diakhir kalimatnya. Masa kalah sama restoran cepat saji, mereka saja menawarkan banyak menu, menurut saya, begitu juga hidup.

"Banyak pilihan, namun semua menjebak"

Ah tidak juga. saya contohkan penilaian saya terhadap alur cerita film perahu kertas (mudah-mudahan semua tahu film ini. Ya minimal kalau belum tahu searching lah di google).

Kisah tentang Keenan yang memiliki bakat dalam melukis, namun tidak pernah didukung oleh sang ayah.

Keenan sempat memilih untuk menjadi pelukis, sampai ayahnya sakit dan tidak lagi sanggup menangani perusahaan keluarga. Keenanpun meninggalkan dunia lukis dan beralih menjadi direktur.

Singkat cerita, sayang banget (selain sayang buat Adipati Dolken yang berperan sebagai Keenan. Ups!), padahal ya, dia tak perlu sampai mengubur cita-citanya menjadi pelukis. Memangnya setiap detik yang ia lewati hanya sebagai direktur?

Kalau saya jadi Keenan, saya akan tetap geluti keduanya. Karna yang kita butuhkan hanya satu,yakni Komitmen :-)



Seperti kata pak Isa Alamsyah (penulis No Excuse), bahwa tidak ada manusia didunia ini yang fokus hanya pada satu tujuan. Dan dapat dikatakan bahwa hal tersebut wajar.

Kesimpulan lapak ini adalah,

'pilihan hanya ada antara yang baik dan paling baik. Dalam keadaan apapun, kita akan selalu dihadapkan pada pilihan. Kenapa? Karna pilihan kita sendiri yang buat, dan kita pula yang berkuasa mengaturnya'

Cocok? Bungkus!


Et, ini bukan tentang gulali atau lolipop, sob.

"Dunia itu indah, tapi menipu. Akhirat itu sangat indah, tapi tak terlihat. Maka lampauilah keindahan dunia dengan wawasan akhirat"

#hayo siapa yang udah siap-siap dengan handphone untuk update status atau ngetwit kata-kata diatas?
Boleh kok, Sob, saya juga coppas murni dari ust. Agus (salah satu penasihat di LKN PKPU)

Back to judul, apa sih maksudnya ujian nano-nano?

Gini loh, Sob, selama ini kita beranggapan bahwa ujian adalah musibah atau segala sesuatu yang tidak menyenangkan untuk kita. Misalnya, nilai matematika jelek, pas dijalan tidak sengaja menabrak anak tentara yg bercanda dipinggir jalan, eh sampai rumah kena omel nyokap lagi.

Sebenarnya Sob, bukan hanya kejadian-kejadian diatas yang bisa kita sebut ujian. Punya wajah cantik/tampan, dikasih uang jajan lebih sama bokap atau dianterin pulang sama sahabat itu juga bisa dibilang ujian.

Ilustrasinya:

Edi ikut lomba cipta lagu. Dan Alhamdulillah lagu doi terpilih sebagai lagu terinspiratif. Doi berhak mendapatkan hadiah berupa uang senilai Rp 500.000. Wih, senang bukan kepalang. Untuk ukuran pelajar yang sering bokek, doi berasa kejatuhan durian runtuh.

Tanpa fikir panjang lagi, doi calling teman sebangku, sobat tongkrongan, mantan gebetan,  dari SD sampai SMA. Nggak lupa juga ibu kantin yang sering diutangin. Edi membawa mereka kesebuah restoran untuk makan (iyalah, masa untuk macul?).

Saking bahagianya, Edi menghabiskan semua uangnya.

Sudah lihat belum Sob dimana letak ujian terselubung dari hadiah yg Edi terima?
#bantuan buat yang belum sadar, Edi itu pelupa. Ia tidak menyisihkan bahkan sebagian kecil uangnya untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan. Boro-boro sedekah, ingat beli sesuatu untuk bokap nyokap aja nggak.

Nah disinilah Sob. Dibalik kenikmatan yang Allah berikan, selalu ada 'sesuatu' yang harus kita ingat, bahwa ujian itu memiliki banyak rasa dan warna.

Kalau kita ingat hal tersebut, asyik loh Sob. Jiwa raga kita akan selalu siap menerima keadaan apapun. Baik yang manis seperti yg nulis atau yang pahit seperti jamu ibu lahiran (tahukan rasanya?).

Tidak hanya itu Sob, kita juga senantiasa bersyukur kepada sang Pencipta.
Bicara soal syukur, sama halnya Sob dengan yang kita bahas diatas tadi. Jangan pas kita terima kenikmatan aja ingat Allahnya.

Coba kita berfikir ya Sob, siapa yang bisa memberikan udara untuk kita bernafas selain sang Maha Rahman? Ia selalu memberikan apa yang kita butuhkan bahkan tanpa kita memintanya. (Bukan berarti Sobat nggak perlu lagi berdoa. Untuk bab doa, dibahas dilapak lain ya).

Bersyukur juga nggak cuma dengan sedekah ratusan rupiah. Kata ust. Agus, ada syukur minimal Sob, yaitu, jika tubuh kita tidak sedang berbuat kebaikan, ya jangan digunakan untuk kejahatan.

Mantap yah?!
Yuk, lapak ini kita tutup dengan quote:

"Iman tidak menjamin kita untuk selalu berlimpah dan tertawa. Tetapi ia menjaminmu merasakan lembut belaian cintaNya pada apapun dera yg menimpanya"


Siph? Bungkus!
(thanx To Ust. Agus)

By: LF


Selimut Cinta
Oleh : Surya Fazar

Sayang, mendekatlah
Biar kudekap hatimu
Biar kuhangatkan hatimu yang menggigil pasi
Dengan selimut yang kudapat dari sorotan mentari pagi
Bersama kejora yang mengawali hari
Hanya itu yang kumiliki
Selimut hangat yang kudapat dari mentari
Hanya itu yang bisa kulakukan
Memerahkan hatimu yang pasi
Dengan selimut cinta



Merangkai Bait Cinta
Oleh : Surya Fazar


Kuusik,
Kubiak,
Dan kusibak setiap kata
Mengumpulkan ranting-ranting suci
Yang akan ku jadikan bingkai hati
Yang kususun setiap kata menjadi bait-bait cinta
Yang kutata empat baris kisah dalam baitnya
Dan empat baris kasih setelahnya
Memang berat kurasa!
Tapi, itulah usaha
Usaha untuk menghasilkan bait-bait cinta



Karangan Kecil Buat Kamu
Oleh : Surya Fazar

Buka mata dan bangunlah dari karangan-karangan angan milikmu
Perhatikan hari yang menyambutmu kini
Yang menyambutmu dengan sorotan hangatnya mentari pagi
Coba lihat!
Orang-orang disekitarmu, pohon-pohon, serta benda lain di sekelilingmu
Mereka tersenyum.....
Tidak lain karena mereka menyayangimu dan menyambut hari milikmu
Perhatikanlah suasana pagi yang indah karangan alam ini
Dengan nyanyian camar ini, sorot hangatnya, serta indah cerahnya
Semua adalah kado spesial dari tuhan untuk mu
Ini hanya sebuah karangan kecil yang kutata untukmu
Yang tak sebanding dengan karangan alam
Yang merupakan kado spesial dari tuhan


Happy Milad, Dinda!
Oleh : Surya Fazar
Pagi ini cerah,
Secerah wajah dinda yang menabur cinta
Pagi ini indah,
Seindah senyum dinda yang memangkuk sabitnya                                    
Sorot pagi ini menusuk mesra,
Semesra lirikan mata dinda yang menusuk jiwa
Nyanyian camar pagi ini terdengar syahdu
Sesyahdu dendangannya
Pagi ini pagi yang bahagia
Namun tak sebahagia hati dinda
Yang mendapatkan sebuah kado berupa puisi cinta
Happy milad, dinda!



Diam-Diam Hati Bicara
Oleh : Surya Fazar
Setiap  bintangnya menyoroti bintangku
Tubuhku kaku membeku, bibir seakan terekat satu sama lain
Diam bukan diam
Bicara pun  tidak!
Hati bertanya siapa dia
Paras indah mata berkaca
Laksana bintang yang menghias gulita
Tuhan sampaikan salamku padanya
Beritahu aku siapa namanya



Cinta PertamaKU!!!

            10:13 Kenangan Itu Kembali Datang
            Pagi menjelang siang kali ini Hujan tidak turun lagi. Sepertinya alam mengerti suasana hati ini, cerah dan terlihat sumringah. Surya pun terbit dengan percaya dirinya membawa cahaya menerangi cakrawala yang dinantikan seluruh makhluk dunia. Suara seretan sendal di luar terdengar beriringan bercampur dengan celotehan dan larian kecil anak-anak yang ikut ibunya ke pasar. Berat langkah untuk pergi ke pasar beli sayur mayur beserta lauk pauk untuk masakan weekend kali ini. Kebiasaan anak perantauan masak bersam-sama sekali seminggu.hari selebihnya makan masing-masing.
Masih teringat dengan mimpi indah tadi malam. Mimpi yang telah bertahun-tahun diharapkan terjadi. Pertama kali berjumpa dengan dirinya disaat umurku sebelas tahun. Masih duduk di kelas lima sekolah dasar desa sukajadi perbaungan. Desa pedalaman kota medan yang dekat pantai cermin dan berbagai nama pantai lainnya. Pantai yang biasa aku kunjungi dengan teman-teman kecilku. Bermain dengan ombak-ombak kecil, mencari kerang-kerang mungil yang biasa orang menyebutnya remis. Cara mencarinya dengan cara menggali pasir. Kalau terlihat kerang mungilnya langsung dipisahkan dari pasir. Seperti mencari emas saja.
Mencari makan masing-masing karena pada sibuk dengan kegiatan perkuliahan dan pekerjaan. Tak jarang dalam sehari hari berjumpa ketika larut malam, itupun sudah pada lelah dan merebahkan badan untuk mengisi energi untuk esok hari. Makanya weekend kami sempatkan untuk masak bareng sambil menghilangkan kepenatan setelah satu minggu lelah dengan tanggung jawab yang tak tahu kapan usainya. Sekalian menambah keakraban dan tak jarang kami bercerita keunikan peristiwa yang dialami selama enam hari yang telah terlewati. Dan tak tahu kenapa setiap weekend pasti ada saja peristiwa unik yang baru. Ada yang dimarahi sama atasanlah. Ditembak sama cewe satu kerjaanlah. Kalau aku sering cerita tentang masalah perkuliahanku.
Saat umurku sebelas tahun, perempuan itu sudah tiga belas tahun. Kaka kelas aku di sekolah dasar. Aku kelas lima dan dia kelas enam. Namanya Khairunnisa. Kalau gak salah namanya itu doang. Aku lupa sih. Dialah perempuan pertama yang mengalihkan duniaku. Ya, mengalihkan dunia anak-anak ke dunia remaja yang penuh dengan cinta. Perempuan itu cantik, ramah, baik, dan murah senyum lagi. Kalau melihatnya hati aku sering deg-degan gitu. Bahkan mulut pun mau menyapa jadi terbungkam seketika. Semua berawal ketika ia lewat depan kelas ku, kelas lima b tepatnya. Tak tahu kenapa waktu itu aku pengen melihat keluar kelas. Dan ia pun lewat dihadapanku. Aku dan dia pun saling berpandangan. Saat itu juga ada rasa yang tak pernah ku rasakan sebelumnya.
Aku anggota paling muda di kontrakan. Satu-satunya penghuni yang masih sembilan belas tahun sebelas hari dan masih duduk di bangku semester dua universitas negeri jakarta. Kontrakan ini beranggotakan tujuh orang. Satu orang yang sudah resmi jadi guru pendidikan kewarganegaraan disalah satu sekolah menengah kejuruan di kota ini. dua orang baru saja menjalani wisuda. Dua orang lagi menyusun skripsi. Satu orang dalam proses ppl. Satu orang semester 4 dan kemudian aku. Aku yang paling muda.
Weekend kali ini kami masak sayur asem plus sambel belacan yang belacannya dihadirkan dari indramayu langsung. Katanya belacan asli dan terasa banget kenikmatannya. Salah dua dari kami ada yang dari indramayu. Kami dari berbagai daerah luar jakarta. Tugasku menggiling cabai, bawang, tomat dan belacan, untuk membuat sambel belacannya. Yang lainnya pada sibuk dengan kerjaannya. Ada yang menyiapkan sayuran. Aku gak tau sayuran apa saja yang tadi mereka beli. Aku paling gak mengerti nama-nama sayuran.
Setelah semuanya sudah selesai. Kami pun menyiapkan hidangan untuk dihidangkan di depan televisi dan siap-siap untuk disantap bareng. Biasalah, sebelum melahap makanan, berdo’a bersama tidak pernah kami tinggalkan. Kebetulan semua muslim. Setelah do’a selesai, seperti biasa celotehan dari bang jek, ketua kontrakan, katanya, hidup ini harus membangkang, tapi untuk urusan sama Allah baru tidak boleh membangkang. Awalnya aku tidak tahu maksud dia. Namun aku pikir-pikir benar juga apa yang dia bilang. Kami pun menyantap makanan.
Semenjak aku hidup. Rasa seperti ini baru aku rasakan. Aku tidak tahu, kenapa bisa muncul rasa seperti ini. Makan pun tak enak, tidur tak nyenyak. Bayangan wajahnya selalu menyelimuti pandanganku. Disaat aku mau tidur dan memejamkan mata, senyuman dan lambaian rambutnya yang terlihat. Aku pun jadi senyum-senyum sendiri. Akhirnya aku jadi insomnia. Tidur larut malam. Belajar pun tidak nyaman. Hati semakin hari semakin deg-degan.
Telah seminggu lamanya aku lewati dengan perasaan yang berkecamuk tak menentu. Aku tidak tahu harus bagaimana atau aku harus bagaimana. Jalan satu-satunya aku curhat dengan temanku. Aku menceritakan semua yang aku rasakan. Ia pun memberikan solusinya. Agar aku mendekatinya dan mengatakan perasaanku padanya. Katanya ia mau mencarikan nomor handphone perempuan itu. Tapi sayang, aku belum punya handphone. Langkah terakhir yang teman aku tawarkan, aku disuruh buat surat cinta untuk diberikan ke perempuan itu. Itulah surat cinta pertamaku. Yang aku pun tidak tahu bagaimana harus memulainya. Jadi galau deh akunya.
Kami pun menyantap makanan. Benar banget, rasa sambal belacannya terasa kenikmatannya. Apalagi sebelumnya dipanggang dulu. Huh,,, pedassss. Tapi, rasanya sayurnya yang tidak sesuai harapan. Sayur asem yang seharusnya asem eh malah kemanisan. Kebanyakn gulanya sih. Dan kami tidak ada yang teringat untuk mencicipi sedikit sebelum masakan diangkat. Tapi tak apalah, yang penting kebersamaannya.
Kebersamaan pun terlihat dari temanku yang satu ini. Dia membantu ku untuk membuat surat cinta pertama.
Surat cinta,,,,,
            Assalamu ‘alaikum wr.wb
            Hai nisa. Nama aku fajar. Aku salah satu penggemar terselubungmu. Aku gak tau mau menulis apa di surat ini. Aku hanya ingin menyampaikan perasaan hati ini padamu. Perasaan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Bahkan, perasaan ini tidak pernah muncul disaat-saat bahagiaku dengan orang tua dan keluargaku. Perasaan ini beda.
            Pertama kali aku melihatmu, dada ini langsung deg-degan gak karuan. Selama seminggu perasaan ini aku rasakan. Gara-gara senyuman dan lambaian rambutmu yang panjang menyelimuti pandangan ini. Tidur tak nyenyak, makan pun tak enak. Ternyata, aku baru tahu bahwa perasaan ini adalah naluri seorang laki-laki yang dalam proses peremajaan diri. Aku jatuh cinta padamu.
            Rembulan malam menarik pandangan setiap insan karena cahanya yang indah dan menawan. Kamu menarik pandanganku dan mengalihkan duniaku karena kelembutan dan senyum indah diwajahmu. Mau kah kamu jadi pacarku?
Aku tunggu balasanmu,,,

Fajar
Diam-diam suka kamu

Itulah surat cinta yang aku tulis pertama kali dalam hidupku. Aku tidak berani memberikannya langsung. Temanku yang membantu memberikan. Setelah tulisan itu dilayangkan, hati ini terasa lebih tenang. Walaupun tidak setenang sebelum perasaan jatuh cinta itu hadir dalam hidupku.
Aku bangga mereka hadir dalam hidupku. aku tak tahu akan jadi seperti apa jika aku tidak dipertemukan oleh tuhan dengan mereka. Bagiku mereka adalah bagian dari hidupku yang tak akan pernah aku lupakan.
Semenjak itu, aku jadi sering bermain di dekat kelasnya. Sambil memandangi wajahnya secara diam-diam. Tapi sayang banget, pandangan yang awalnya berhiaskan kebahagiaan menjadi pemandangan tidak sedap, karena ada teman satu kelasnya yang dekat-dekat dengan dia. Namanya mashyur. Aku pun langsung pergi deh. Daripada aku kecewa.
Seminggu berlalu tidak ada balasan. Aku mulai gelisah. Keesokan harinya, temanku datang ke rumah dan membawa kabar bahagia. Dia membawa sebuah amplop putih yang berhiaskan merah biru di pinggir-pinggirnya, udah kaya bendera belanda saja. Ternyata itu surat dari Khairunnisa. Wanita yang aku idam-idamkan. Aku langsung merebut surat itu dan langsung aku buka dibelakang rumah, karena kalau di depan rumah nanti ketahuan ibu dan ayah aku bisa berbahaya. Bisa kena bogem akunya. Lagian, dibelakang rumah lebih nyaman dan asri, anginpun bertiup kencangnya menarik-narik daun-daun pohon pinang, bambu, dan rumbia agar menari bersama-sama hingga menciptkan suara-suara menentramkan jiwa.

Surat Balasan,
Hai juga Fajar.
Awalnya aku gak tahu kamu yang mana. Namun diam-diam aku mencari tahu. Kamu anak kelas lima kan. Sebenarnya sih aku juga suka dan cinta sama fajar. Tapi aku gak berani bilang langsung sama fajar. Perasaan ini aku pendam sendirian dan tidak ada yang tahu. Makasih ya udah suka dan cinta sama aku. Tapi maaf fajar, aku udah punya Pacar, namanya Mashyur, ketua kelas di kelas aku. Makasih ya udah suka dan cinta sama aku. Tapi kamu datang pada waktu yang tidak tepat.
Maafkan aku,,,
Khairunnisa
Yang kamu cintai diam-diam
Bersambung,,,





Cinta Ojek Payung!!!
Oleh : Surya Fazar

            Malam ini tidak seperti biasanya, begitu terang benderang ditemani dengan bintang-bintang dan bulan purnama yang begitu terlihat indah parasnya. Kebetulan malam ini adalah malam minggu, malam minggu adalah malam yang sangat di tunggu-tunggu dua insan manusia yang sedang menjalin ikatan pacaran. Apalagi keadaannya seperti ini. Duh,,, indahnya,,,
 Banyak anak muda mudi mengatur rencana mau kemana mereka akan pergi jalan-jalan. Tapi tidak untuk dua insan yang sedang duduk berduan di halaman rumah yang baru mereka tempati 10 bulan lamanya. Mereka tidak suka jalan-jalan. Mereka lebih suka duduk berduaan didepan rumah seperti ini. Mereka berdua memang pacaran. Tapi pacaran yang bersifat islami. Pacaran setelah menikah namanya. Duh romantisnya,,,
 Kali ini mereka berduan bercanda gurau dengan beralaskan tikar yang terbuat dari daun purut. Mereka duduk saling berhadapan. Dihadapan mereka tersusun rapi makanan yang sudah dipersiapkan sang istri tadi sore sebelum maghrib. Tersedia nasi putih pulen hangat yang masih terlihat mengepul asapnya, sayur daun singkong tumbuk yang ngambil dibelakang rumah kesukaan sang suami serta sambal belacan yang melengkapi. Menu yang sederhana tapi kaya penuh rasa. Dan tak lupa dengan sebuah lilin yang menemani mereka makan. Supaya terlihat istimewa seperti direstoran-restoran gitu. Memang suasana yang sangat tenang, sebab mereka tinggal di desa pedalaman yang suasananya jauh dari keributan.
Malam minggu kali ini adalah malam minggu yang sangat mereka tunggu-tunggu. Sebab genap sudah setahun mereka menikah membangun rumah tangga. Apalagi saat ini sang istri sedang mengandung buah hati pertama mereka yang sudah memasuki hari-hari melahirkan. Sebelum mereka memulai makan malam, sang suami meminta istri untuk menutup matanya dan jangan membukanya sebelum ada arahan untuk membuka. Sang istri pun menutup matanya. Sang suami pergi ke kamar untuk mengambil kue yang bertuliskan Anniversary 1th dan setangkai bunga mawar merah yang sengaja dipersiapkannya tadi setelah kembali dari kerjaan.
Dan setelah kejutan sudah hadir dihadapan, tara,,,,, sang istri pun tertegun, tersenyum bahagia dan sedikit meneteskan air mata, “I love you” kata sang suami sembari mencium kening istri. Suasana pun menjadi begitu mesra. Dan mereka pun saling suap menyuapi satu sama lain. Malam ini adalah malam milik mereka berdua. Bahagianya...
Setelah makan malam usai, dan sudah dibereskan. Mereka pun berubah posisi saling bergandengan tangan sambil telentang menatap bintang-bintang yang bertaburan dan bulan benderang. Mereka saling mengingat masa-masa awal perkenalan mereka yang masih malu-malu kucing. Sang suami bercerita tentang awal perjumpaan mereka pertama yaitu pada saat sang istri kehujanan sepulang dari kerjaan dan tidak membawa payung di depan salah satu toko buku langganannya. Secara diam-diam sang suami selalu melihatnya pada saat sang istri pulang kerja, tapi ia malu untuk kenalan. Dan inilah saat waktu yang tepat untuk berkenalan dengan menawarkan ojek payung. Sang suami pun langsung bergegas meminjam payung anak-anak yang sedang berkeliaran menawarkan ojek payung dan memberikan uang sepuluh ribu dan ia pun berlari menghampiri istrinya dan menawarkan ojek payung menuju halte busway terdekat. Payung pun diberikan dan sang suami yang ketika itu belum jadi suami harus basah-basahan hanya demi bisa berkenalan. Tangan pun bersedekap di dada dan sambil menahan kedinginan.
Karena sang suami atau calon suami adalah laki-laki pemalu, sepanjang jalan ia tidak angkat bicara sedikitpun hingga sampai di stasiun busway. Disela-sela perjalanan wanita yang ternyata tulang rusuk sang suami selama ini cari-cari diam-diam melihat wajah laki-laki yang ternyata menjadi tulangpunggungnya, terlihat wajah yang baik dan tulus. Dan tiba-tiba jantungnya pun berdegub. Astaghfirullah,, Langsung ia mengalihkan pandangan.
Sesampainya di stasiun busway, saat sang istri akan membayar, sang suami menyangkal dan mengatakan tidak usah karena dia ikhlas. Sang suami pun langsung pergi karena semakin kencang degupan jantungnya. Selang beberapa detik, sang istri pun memanggil, “Hey ojek payung, terimakasih ya” sambil tersenyum. Sang suami pun tersenyum, “Iya sama-sama” sambil gemeteran bilangnya.
Bersambung,,,, (mau baca Buku Dulu)

·         Belajar menulis Novel :P



Debu Di Hati

Saat senja menutup sorotannya
Sinar surya bersembunyi dibaliknya
Tak ada lagi dendangan camar bernyanyi
Alam sepi kini,
Saat aku menengadah mengangkat tangan ku
Aku meminta pada sang pemilik senja
Agar senjaku ditunda
Agar surya kembali bersinar
Kuharap tuhan menghapus debu yang melekat di hati kecil ini
Aku tak sanggup memikulnya
Terlalu berat hati ini akrena debu yang melekat
Tuhan!
Kuharap, kau menyapukan debu-debu itu

Created by : Surya Fazar
UNJ 2012



Bismillah
Bismillah kugoreskan tinta ini
Bismillah kusebut asma-Mu
Bismillah kuawali hariku
Bismillah kusucikan niatku
Bismillah aku mencintai-Mu
Allah
Maha Besar Ya Akbar
Maha Mulya Ya Karim
Maha Raja Ya Malik
Bismillah
Hati merintih tanpa kusebut bismillah
Hari nan suci tanpa kusebut bismillah
Hati tak suci tanpa kusebut bismillah
Allah
Tiada cahaya tanpa nurrullah
Tiada cinta tanpa cintanya Allah
Tiada pinta selain pada-Nya
Bismillah
tiada goresan tanpa izin Allah

Created by:  Surya Fazar
Mahasiswa UNJ 2012



Bertukar Masa
Karya : SURYA FAZAR

Gulita datang hadirkan malang
Mencekam ruang-ruang pandang
Manghalang bayang-bayang rintang
Riak ombak menari menghempas karang
Mata sayup terkatup lontar senyuman
Bak permata dalam genggaman
Senyum sabit lenyapkan gelap malam
Menelan gulita menyebarkan cahaya
Menghibur cakrawala dengan cahaya yang nyata